on Kamis, 27 Februari 2014

Marmut/guinea pig/cavy dapat menjadi hewan peliharaan yang paling menimbul rasa kasih sayang dan wonderful. Mereka dapat hidup sampai 10 tahun (rata-rata 5 sampai 7 tahun), jadi keputusan untuk membawa seekor marmut ke rumah harus dipikirkan dengan baik. Hewan peliharaan anda tergantung pada anda, makanan, minuman, perawatan medis, dan dampingan anda.

Ringkasan dibawah ini memberi gambaran tentang bagaimana cara memelihara marmut baru anda. Membantu marmut anda dengan permulaan yang sehat sehingga anda dapat menikmati persahabatan selama bertahun-tahun. Menjinakan hewan peliharaan baru anda.
Marmut dapat menjadi hewan peliharaan yang baik untuk anak-anak yang berumur enam tahun ke atas. Kebanyakan marmut menjadi hewan peliharaan yang jinak dan suka dibelai. Waktu pertama kali tiba di rumah, hewan peliharaan anda akan menghargai jika membiarkan sendiri untuk satu hari untuk penyesuaian diri dengan lingkungan yang barunya. Meskipun marmut tidak suka diangkat pertama kali dan akan kabur untuk menghindar, sedikit pancingan/treat dengan sayuran dan kesabaran akan membantu untuk terbiasa ditemani oleh anda. Marmut adalah hewan mudah kaget, maka dari itu gunakanlah suara yang lembut dan gerakan perlahan supaya mereka tetap tenang. Gunakanlah handuk pada saat memegang mereka untuk menghindari kecelakaan. Waktu mengangkat dan membawa marmut anda, pastikan anda memegang keseluruhan badannya dengan dua tangan. Marmut mudah terluka jika jatuh dan kadang menggigit jika tidak dipegang dengan benar.
Anak-anak kecil sebaiknya diawasi pada waktu mereka bermain dengan marmut. Anak-anak juga sebaiknya jangan diperbolehkan mengeluarkan marmut dari kandang atau membawa marmut kesana kemari.



Rumah
Lebih besar, lebih baik. Kandang yang lebih besar membuat pembersihan lebih jarang dan menyediakan ruangan yang cukup untuk bermain, mainan dan olah raga. Kandang yang luas dapat dibuat dengan kawat kotak-kotak (mesh) dan lembaran coroplast daripada kandang kecil yang dasarnya kawat yang dapat melukai kaki marmut.
Jika pemisahan dari hewan peliharaan lainnya tidak ada masalah maka kandang dengan tutup terbuka dapat membuat anda membelai dan berinteraksi dengan marmut anda dengan mudah.

Ukuran
Minimum 0,5 meter persegi untuk setiap marmut. Untuk setiap tambahan marmut tambahkan paling sedikit 0,1 meter persegi (lebih bagus 0,2 meter persegi)
Tidak dianjurkan: Aquarium ikan dan kontainer plastik dan atau tempat yang ventilasinya buruk dan mengasingkan marmut dari sekitarnya dengan membatasi penglihatan, suara, dan bau.

Alas/bedding
Lapiskan lantai kandang dengan serutan kayu aspen, Penggantian serbuk yang sering akan mencegah bau dan membantu menjaga marmut anda tetap sehat.

Lokasi
Pilih ruangan yang terang, memiliki aliran udara yang bebas, dengan suhu stabil antara 18-24 C, jauhkan dari sinar matahari langsung dan situasikan dekat dengan aktifitas rumah.
Jangan pernah meninggalkan marmut dengan anjing dan kucing, ferret atau hewan pemangsa lainnya.



Perlengkapan
Botol air minum, tempat makan untuk pelet, rak jerami, kotak kecil atau pigloo untuk menyediakan tempat berlindung dan tempat untuk tidur. Kandang pembawa untuk membawa pulang ke rumah, membawa ke dokter dan untuk berjalan-jalan.


Makanan
Yang diperlukan marmut setiap hari:
Vitamin C: Marmut tidak dapat membuat vitamin C sendiri dan membutuhkan 10 sampai 30mg setiap harinya untuk mencegah scurvy. Anda dapat memberinya ¼ tablet 100 mg vitamin C atau kasih beberapa tetes untuk setiap marmut.
Air bersih dalam botol harus diganti setiap hari. Jangan menambah vitamin atau obat ke dalam air
Pelet marmut yang berkwalitas berformulasikan dengan vitamin C (kurang lebih ¼ cangkir setiap hari). Belilah pelet dalam ukuran kecil dan taruhlah di tempat yang sejuk, kering dan gelap untuk melindungi keampuhan vitamin C
Jerami: jerami timothy (timothy hay) dan rumput orchard yang berkwalitas baik untuk menjaga sistem pencernaan mereka supaya berkerja dengan baik dan melatih gigi mereka. Jerami alfafa tidak ada masalah untuk marmut yang sedang hamil, menyusui dan yang masih muda. Tetapi karena kadar kalsium yang cukup tinggi, jerami ini hanya diberikan sebagai traktiran saja untuk marmut dewasa. Karena kelebihan kalsium dapat menyebabkan terbentuknya kencing batu.
Sayuran: hidangkan sayuran segar sekitar satu cangkir setiap hari sebagai tambahan sumber vitamin C dan nutrisi lainnya. Parsley, selada romaine, sebatang wortel kecil, tomat, bayam dan cantaloupe adalah pilihan yang populer. Rumput bebas insektisida, clover, dandelion green, corn husk dan silk akan sangat dihargai oleh marmut anda. Perkenalkan sayuran sedikit demi sedikit. Setelah itu, sayuran-sayuran ini akan memberi variasi setiap hari untuk menjaga kesehatan yang baik.

Waktu di lantai
Olah raga setiap hari akan menjaga marmut anda tetap sehat. Pilihlah ruangan yang luas dengan lantai yang mudah dibersihkan. Beberapa tempat persembunyian memberikan rasa aman sewaktu mereka membiasakan diri dengan lingkungan yang baru. Kantong kertas coklat dan kotak tisu dengan lubang disampingnya bisa dipakai. Marmut yang masih muda senang berlomba melalui rintangan seperti pipa pvc, pipa ferret, batu bata dan barang lainnya. Beberapa marmut menikmati mengunyah karton roll dari tissu roll atau toilet tisu. Rol tissu paper yang disi dengan jerami dapat menjadi mainan yang mengasyikan di kandang dan waktu di lantai. Berapa marmut suka menyundul dan mengelindingkan bel mainan kucing.

Perawatan rambut/bulu
Memandikan: Marmut rambut panjang cenderung perlu dimandikan yang lebih sering daripada marmut rambut pendek. Shampo yang diformulasikan untuk anak kucing akan dapat membantu menghindari kulit kering. Gunakan wadah yang dangkal dan keringkan marmut anda dengan seksama sebelum mengembalikan mereka ke dalam kandang.
Mengunting kuku: Mengunting setiap bulan akan membantu marmut anda untuk menyesuaikan diri dengan aktifitas ini. Alat gunting kuku biasa cukup untuk menggunting kuku marmut dengan baik. Perhatikan lokasi quicknya, ini akan membantu menghindari menggunting bagian daerah tidak seharusnya dipotong.
enyisir: Sisir metal greyhound dapat dipakai untuk menyisir sampai ke dasar untuk hampir semua jenis rambut. Penyisiran tiap hari akan membantu menghilangkan rambut rontok dan mengurangi ganti bulu.

Satu atau dua marmut?

Marmut adalah hewan yang hidup berkelompok yang sangat mengharapkan ditemani oleh satu sama yang lain. Jika anda akan pergi cukup lama, pertimbangkan untuk memelihara dua marmut dengan jenis kelamin sama (untuk menghindari kehamilan dan bermacam-macam komplikasi). Mereka akan menjadi hewan yang senang.
Kecocokan: Hanya kepercayaan saja bahwa dua marmut jantan akan selalu bertengkar. Bagaimana akurnya antara dua marmut tergantung dari prilakunya daripada jenis kelaminnya. Mayoritas marmut lebih senang mempunyai teman di kandangnya. Kecocokan yang paling mudah adalah antara dua anakan marmut atau antara marmut anakan dan dewasa. Marmut dewasa pun dapat dipasangkan dengan baik. Pengenalan pertama dapat dilakukan di daerah netral terbuka. Perhatikan selama kurang lebih satu jam. Jika mereka kelihatannya akur, mereka dapat dipindahkan ke kandang yang baru saja dibersihkan. Lebih besar, lebih baik. Terus perhatikan mereka untuk sejam berikutnya untuk memastikan mereka terus akur. Jika terjadi perkelahian, pisahkan mereka dengan handuk untuk menghindari gigitan.
Karantina: Karantinakan semua marmut baru yang anda bawa pulang selama 2 sampai 3 minggu. Pegang marmut “setelah” memegang marmut yang lama. Cuci lengan dan tangan dan ganti baju setelah bersentuhan fisik. Ini membantu untuk memastikan bahwa marmut baru tidak membawa penyakit ke marmut yang telah ada.
Mengurus marmut yang sehat

Supaya marmut anda hidup lama dan sehat, sangat bijaksana untuk memeriksakannya ke dokter hewan secara rutin. Carilah dokter hewan yang berpengalaman dengan marmut dulu sebelum anda memerlukannya. Pemeriksaan rutin akan membiasakan dokter hewan dengan marmut anda dan anda juga mempunyai kesempatan untuk bertanya. Dokter hewan akan memeriksa adanya parasit, mengajar anda bagaimana memotong kuku yang benar, memastikan gigi dalam keadaan yang baik dan marmut dalam keadaan sehat. Cara termudah untum memantau kesehatan marmut anda adalah dengan cara menimbangnya seminggu sekali. Simpan datanya dan buat grafiknya.
Seringkali tanda-tanda sakit pertama kali ditandai oleh turunnya berat badan. Grafik akan memberi tanda kepada anda jika berat badannya turun sehingga memberi kesempatan anda untuk mendapatkan pertolongan medis lebih dini, kebanyakan penyakit dapat disembuhkan.

Yang perlu diperhatikan
Jika marmut anda memperlihatkan gejala di bawah ini, sebaiknya anda segera membawanya ke dokter hewan, lemah, nafas yang berat, bengek, bersin, mata crusty, mata sayu receding, bulu kasar, puffed up, postur yang hunde, diare, kencing berdarah, pincang, kehilangan keseimbangan, garuk-garuk yang berlebihan, rambut bulu rontok. Jadi pemelihara pengamat. Sikap prilaku yang tidak biasa dapat juga menjadi alasan. Waktu marmut sakit, sakitnya dapat menjadi parah dengan cepat. Perawatan dokter hewan yang tepat waktu dan kompeten penting untuk menyelamatkan jiwa marmut yang sakit.
Jangan takut untuk menelpon ke dokter hewan anda jika anda mempunyai pertanyaan. Marmut dapat menyembunyikan tanda gejalanya pada tahap pertama penyakitnya, maka pada saat gejala ini mulai terlihat jelas, marmut itu telah sakit selama satu atau dua minggu. Kebanyakan penyakit waktu ditemukan lebih dini dapat disembuhkan dengan mudah dengan antibiotik yang aman untuk marmut.
Peringatan:
Obat penisilin seperti amoxicillin adalah racun bagi marmut. Pastikan dokter hewan anda tidak memberi resep obat ini. Jika anda tidak yakin dengan obat yang diresepkan, bertanyalah. Baytril adalah antibiotik spektrum luas yang baik. Tetapi pemberian Baytril ke anakan marmut sebaiknya hanya diberi sebagai upaya terakhir karena dapat menggangu pertumbuhan anakan marmut.
on Selasa, 25 Februari 2014
Bagi kolektor burung eksotik, burung hantu bisa dijadikan salah satu pilihan. Meski demikian, siapapun tetap bisa memelihara burung ini, khususnya untuk dijadikan partner atau sahabat di rumah. Yang penting, Anda harus rajin melatihnya, dan memiliki beberapa pemahaman awal mengenai apa dan bagaimana burung hantu.

Jika kelak sudah menguasai teknik pemeliharaan / perawatan dan cara melatih burung hantu, bukan tidak mungkin Anda bisa berubah fikiran untuk menjadi penangkar, atau bahkan pencetak burung hantu-burung hantu terlatih yang memiliki nilai jual tinggi.
Saat ini burung hantu terpopular, yaitu jenis barn owl (Tyto alba), dijual seharga Rp 3,5 juta – Rp 7,5 juta per pasang, jantan dan betina, umur 8 bulan. Untuk anakan umur 2 bulan, harga bervariasi mulai dari Rp 250.000 – Rp 400.000 per ekor. Kalau dewasa, dan sudah terlatih, harga bisa di atas Rp 10 juta per ekor.
burung hantu
Satu hal yang wajib diperhatikan, burung hantu rentan stres, bahkan sering berujung pada kematian jika kita lalai dalam perawatannya. Karena itu, burung hantu jenis apapun harus dirawat secara tepat dan optimal agar burung bisa hidup lebih lama, dan memberi banyak manfaat bagi Anda dan keluarga.
Selain itu, jangan pernah memperlakukan burung hantu sebagaimana burung kicauan, yang saban hari selalu di dalam sangkar. Hal inilah salah satu penyebab mengapa burung hantu mudah stres dan cepat mati.
Berikut ini delapan tips sukses dalam merawat burung hantu :
1. Anggaplah burung hantu sebagai partner
Jika Anda baru memelihara burung hantu di rumah, perlakukan mereka seperti layaknya partner, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan sebagaimana kita memelihara burung kicauan. Pada burung kicauan, mungkin kita cukup mengenali karakter burung, kemudian memberi pakan danextra fooding (EF),  mandi-jemur, lantas menggantung sangkarnya di gantangan, dan seterusnya.
Burung hantu tidak bisa diperlakukan seperti itu, karena dia memiliki kepintaran yang setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Burung hantu bahkan butuh disapa sang pemilik atau perawatnya, agar cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya kepada perawat / pemilik.
Jika sudah muncul kepercayaan seperti itu, burung akan merasa aman dan nyaman ketika kita mendekatinya. Karena itulah, mereka tidak akan mau melepaskan diri atau kabur begitu ditaruh dalam tenggeran tanpa tali pengikat.
2. Jangan memasukkan dalam sangkar
Sebaiknya jangan pernah memasukkan burung hantu dalam sangkar. Meski terkesan kurang aktif, burung ini cenderung stres dan makin sulit dijinakkan jika dipelihara dalam sangkar.
Lebih baik menyediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakatua, dengan mengikat tali pada kakinya dan tenggeran. Kalau pun tidak ingin memeliharanya dalam tenggeran seperti itu, Anda bisa menggunakan kandang berukuran besar, misalnya kandang aviary.
Menggunakan tenggeran bukan sangkar adalah hal yang bisa mempercepat proses penjinakan
Dianjurkan memelihara burung hantu di atas tenggeran, bukan sangkar.
—-
Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring sehari-hari sangat memudahkan kita dalam proses penjinakan burung. Jika burung sudah jinak, dia lebih mudah dilatih dan tidak mudah stres.
3. Berikan pakan secukupnya.
Burung hantu makan tikus
Tikus putih menjadi pakan kesukaan burung hantu.
Perawatan burung hantu sejenis celepuk (burung hantu kecil) memang lebih mudah daripada jenis lain seperti barn owl. Jangkrik bisa diberikan pada pagi dan malam hari, dengan porsi secukupnya.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah / cepuk pakan, lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu. Pakan juga bisa diberikan dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke mulut / paruh burung.
Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh burung, atau dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau burung.
Untuk pakan tambahan, Anda bisa memberinya ikan-ikan kecil, tikus kecil, atau burung emprit banyak dijual di pasar burung dengan harga sangat murah.
Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam dan lele umumnya hasil budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu pula daging olahan, yang biasanya menggunakan bahan kimia, termasuk bahan pengawet.
Dengan kata lain, berikan pakan yang termasuk salah satu rantai makanan dari burung hantu, yaitu binatang yang masih hidup.
4. Jangan menjemur burung hantu di tempat panas
Perawatan burung hantu
Burung hantu bisa dikeluarkan pagi hari, tapi jangan dijemur.
—-
Burung hantu merupakan contoh burung noktural yang paling sempurna. Ketika hari terang, dia justru berada di tempat persembunyiannya. Begitu petang, dia keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Kalau sudah kenyang, barulah dia balik lagi ke persembunyiannya.
Namun, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih bisa aktif pada saat hari terang. Jadi, boleh saja dia dikeluarkan dari ruangan, misalnya ditaruh di teras pada pagi hari. Yang mesti diperhatikan, jangan sampai ia terkena panas secara berlebihan. Jadi, jangan pernah menjemur burung hantu di tempat panas.
Jika sinar matahari mulai meninggi, yang berarti makin panas, segera masukkan burung hantu ke tempa yang teduh. Selain itu, jangan pula memandikan burung di bawah sinar matahari, karena bakal membuatnya makin stres, karena menyalahi kodratnya sebagai burung noktural, yaitu burung yang aktivitasnya dilakukan malam hari.
5. Sering berbicara kepada burung hantu
Sepertinya anjuran aneh, wong burung kok diajak bicara. Kalau burung paruh bengkok yang terlatih mungkin masih bisa membalas dengan kalimat pendek atau beberapa rangkaian kata. Nah, burung hantu kan tidak bisa bicara. Salah-salah, orang lain yang melihat akan mengira kitanggak waras, karena bicara sendiri, he.. he.. he…
Tetapi  itulah salah satu cara untuk mempercepat proses penjinakan dan membangun ikatan batin antara sang pemilik / perawat dan burung hantu. Usahakan setiap bertemu menyapanya, seperti “helo…”, “apa kabar…”, dan  sebagainya.
Kebiasaan menyapa ini akan membuat burung hantu  nyaman dan merasa diperhatikan. Saat memberi pakan,  Anda juga bisa mengajaknya bicara.
Selain akan mempercepat proses penjinakan, sapaan seperti ini bisa mencegah burung dari potensi stres. Jika burung hantu sampai stres, dia seringkali mogok makan, sehingga akhinya jatuh sakit dan mati.
6. Berikan sentuhan lembut
Sering-seringlah mengusap atau mengelus mereka agar cepat akrab.
Sentuhan lembut bisa membuat burung hantu cepat jinak. (foto: kaskus)
—-
Rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu pun demen disentuh atau dielus-elus sang pemilik atau perawatnya. Saat Anda menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat ekspresi wajahnya. Pasti burung akan merasa nyaman.
Kombinasi antara sering menyapa, mengajaknya bicara, serta memberikan sentuhan lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga burung cepat jinak, mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan  apa yang Anda inginkan.
7. Matikan lampu pada tengah malam
Nah, yang ini juga perlu diperhatikan. Jangan mentang-mentang burung noktural alias burung malam, lantas burung hantu dibiarkan dalam ruangan dengan lampu yang menyala terang. Di tengah malam, biasanya usai makan malam, sebaiknya lampu ruangan dimatikan sehingga menjadi gelap gulita.
Barangkali justru kita selaku pemilik / perawat yang akan kesulitan melihat kondisi ruangan yang gelap, tetapi burung hantu memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia. Jadi, it’s ok, biarkan saja burung semalaman berada di tempat gelap tanpa cahaya. Justru cahaya yang terang akan mengganggu burung, atau membuatnya kerap dilanda kecemasan.
8. Tenang dan jangan panik
Setiap kali berada di depan burung hantu, usahakan untuk selalu bersikap tenang dan tidak panik. Bagaimana kalau kita digigit dan dicakar, dalam proses awal penjinakan? Ya itu tadi, tetap tenang dan jangan panik. Kalau Anda menunjukkan kepanikan, burung hantu biasanya ikut panik dan stres, tidak mau makan, dengan akibat yang bisa Anda tebak sendiri.
Tetapi, Anda pun jangan sampai cedera hanya karena ingin menjinakkan burung hantu. Solusinya, jika masih dalam tahap awal penjinakan, disarankan menggunakan sarung tangan dari kulit, agar tangan Anda selamat dari kemungkinan cedera akibat digigit atau dicakar burung hantu.
Burung hantu Darcy
Sarung tangan kulit untuk melindungi Anda dari risiko cedera.
—-
Itulah delapan tips sukses dalam merawat burung hantu, baik jenis celepuk, barn owl, dan sebagainya. Yang terpenting pada tahap awal memelihara adalah proses penjinakan, agar burung memiliki kepercayaan kepada kita selaku pemilik / perawat.
Jika burung hantu sudah jinak , maka proses pelatihan bisa diberikan agar burung hantu memiliki kemampuan istimewa.
Semoga bermanfaat :D
Sesuatu yang berbau horor di negeri ini nampaknya justru sering mendatangkan rupiah. Tayangan berbau mistis seperti Uji Nyali atau [Masih] Dunia Lain memiliki banyak penggemar. Beberapa film horor juga mampu menghadirkan banyak penonton ke gedung bioskop. Di Jakarta, wahana rumah hantu sedang booming. Kini, yang dekat dengan dunia burung, penangkaran burung hantu pun bisa menghasilkan keuntungan jutaan rupiah per bulan. Tidak percaya?
Adalah Anto Srianto, lelaki asal Surabaya, yang menggeluti penangkaran burung hantu. Pemilik Tekno Tani ini menjalin kerja sama dengan Paguyuban Pusat Pelayanan Agen Hayati (BPAH) Mojopahit, Mojokerto, Jawa Timur. Ia melatih burung ini untuk memburu tikus-tikus yang menjadi musuh petani.
“Saya hanya menjual burung hantu dewasa, usia delapan bulan,” kata Anto. Jenis burung hantu yang dibudidayakannya adalah barn owl (Tyto alba), dengan harga jual Rp 3,5 juta untuk pembeli di Jawa dan Rp 7,5 juta untuk luar Jawa (sudah termasuk ongkir).
Setiap pembeli akan mendapat sepasang burung hantu (jantan dan betina). Mereka juga mendapat pelatihan singkat mengenai cara perawatan atau pemeliharaan burung hantu.
Entah mengapa burung ini dinamakan burung hantu. Bisa jadi karena hanya muncul di malam hari. Atau, karena mitos bahwa jika kita mendengar suara burung hantu, maka itu merupakan pertanda datangnya hantu. Suara burung hantu, bagi sebagian orang, memang bisa membuat bulu kuduk merinding.
Klasifikasi Ilmiah Burung Hantu (Tyto Alba)
Burung hantu memiliki beberapa spesies, yang berasal dari dua famili yaitu Tytonidae dan Strigidae, dengan beberapa genus. Adapun genus yang banyak dijumpai di Indonesia adalah Tyto, Otus, dan Ninox. Genus Tyto memiliki spesies bernama barn owl (Tyto alba), seperti yang dibudidayakan Anto Sriyanto.
Lain Anto, lain pula Agus Suwarto. Pemilik Roemah Satwa ini membudidayakan Tyto alba bukan untuk membasmi tikus dan ular, tapi sebagai burung hias. Meski kesan menyeramkan masih terlihat, burung ini sebenarnya unik dan eksotik. Terbukti banyak kolektor yang berminat.
Jeli Melihat Peluang 
Burung hantu kini menjadi andalan untuk pemberantasan binatang-binatang pengganggu  sawah, terutama tikus dan ular. Tidak mengherankan jika Dinas Pertanian dan Perkebunan di sejumlah pemerintah kabupaten dan provinsi terus memasyarakatkan penggunaan burung hantu sebagai predator alami. Misalnya Pemkab Sleman, Demak, dan Jombang, serta Pemprov Jateng dan Jatim.
Anto dengan jeli menangkap peluang itu. “Satu pasang burung hantu Tyto alba beserta anak-anaknya bisa memakan 10 ekor tikus per hari. Sebenarnya burung ini mempunyai insting untuk membunuh hingga 30 ekor tikus per hari,” kata Anto.
Omzet penjualannya bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta per bulan. Pembelinya pun datang dari berbagai daerah di Indonesia. “Saya baru saja mengirim burung hantu ke Kendal, Gorontalo, Lampung dan Kalimantan. Kalimantan beli  tujuh pasang untuk pengendalian tikus di perkebunan kelapa sawit,” tutur Anto.
Kalau Anto hanya menjual burung hantu dewasa (umur 8 bulan), Agus justru menjualnya pada usia sangat muda: 2 bulan. Harganya pun jauh lebih murah, rata-rata Rp 250.000 / ekor. Omzet penjualannya mencapai Rp 3 juta / bulan.
Budidaya burung hantu dapat dilakukan dengan membeli sepasang induk di pasaran. Burung ini dikenal setia terhadap pasangannya. Induk betina hanya mengalami dua kali periode peneluran dalam setahun. Setiap periode peneluran bisa menghasilkan 6-12 butir telur, dengan daya tetas mencapai 90%. Artinya, dari 10 telur yang dierami, sembilan diantaranya akan menetas.
Untuk memudahkan perawatan, kata Anto Srianto, anak burung  yang baru menetas jangan dipisahkan dulu dari indukannya. Biarkan indukan yang membesarkan. Untuk itu, perlu dibuatkan kandang agak besar, dengan panjang 90 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 40 cm. Adapun pintu  memiliki panjang 13 cm dan lebar 13 cm,” jelasnya.
Induk dan Anakan Burung Hantu (Tyto Alba)
Satu kandang hanya diisi sepasang induk dewasa. Sebab burung hantu tidak mau berbagi kandang dengan pasangan lain. Mereka pasti akan bertengkar. Anak yang menetas dipelihara dalam kandang yang sama. Ketika usianya sudah mencapai empat bulan, anakan bisa dilatih mencari makan sendiri.
“Sebelum berusia empat bulan, kebutuhan pakan buat anak burung ini dipenuhi oleh indukannya sendiri. Induk mencari makan untuk anaknya dengan  berburu tikus di sawah. Karena itu, sebaiknya lokasi tempat budidaya dekat dengan sawah atau kebun,” kata Anto.
Jangkauan berburu burung ini bisa mencapai 12 kilometer (km) dari sangkarnya. Ia akan kembali ke kandang dengan membawa hasil tangkapan ke sangkar. Jadi sejak kecil, anak burung hantu sudah makan daging-dagingan.
Sebagai patokan, sepasang induk dan anak-anaknya rata-rata menghabiskan 10 ekor tikus per hari.  Apabila jumlah tikus hasil berburu alami kurang, Anto akan memberikan tikus putih sebagai pakan tambahan.
Burung hantu akan berburu selepas maghrib dan tertidur setelah makan. Menurut Anto, kandang harus dibuat sangat rapat, sehingga burung yang tertidur di siang hari tidak terganggu sinar matahari. Sinar matahari tidak boleh masuk kandang, karena mereka tak akan kerasan tinggal di kandang. Itu sebabnya, burung ini hanya keluar di malam hari.
Agus Suwarto juga kerap menambahkan menu lain untuk burung hantu, yaitu usus ayam yang dicacah-cacah. Pakan diberikan dua kali dalam sehari. Dengan jumlah pakan yang cukup, burung hantu akan tumbuh dengan baik.
“Burung hantu rentan terkena virus yang juga menyerang ayam. Makanya, jika di sekitar kandang burung hantu ada ayam yang sakit, maka kemungkinan besar burung hantu juga akan terjangkiti penyakit sama,” ujar Agus.
Anda tertarik mengikuti jejak Anto dan Agus?
Kehebatan merpati, terutama merpati pos, dalam mengirim surat penting sudah tak diragukan lagi. Bahkan merpati pos pernah diberi medali oleh Pemerintah AS, karena jasanya selama Perang Dunia II. Kini, burung hantu juga bisa melakukan tugas serupa, melalui pelatihan di tempat perlindungan hewan Kirkleatham Owl Centre, North Yorkshire, Inggris. Kok seperti Hedwig, burung hantu rekaan dalam kisah Harry Potter ya…
Burung hantu pemeran Hedwig dalam film Harry Potter.
Burung hantu pemeran Hedwig dalam film Harry Potter.
Dalam serial Harry Potter karya JK Rowling, yang kemudian difilmkan, Hedwig adalah burung hantu betina yang dimanfaatkan penyihir sebagai kurir pengantar surat dan barang kiriman. Ide ini benar-benar fiksi, karena waktu itu memang tidak ada burung hantu yang bisa menjalankan tugas sebagai pengantar surat dan barang.
Ketika difilmkan, Hedwig diperankan oleh burung hantu jantan. Bagaimana burung ini mampu berakting sebagai kurir, tentu saja itu pintar-pintarnya sutradara serta teknologi animasi yang digunakan para kru pembuat film tersebut. Tapi yang pasti, burung hantu pemeran Hedwig sebenarnya tidak mampu membawa surat sampai ke tempat tujuan. Sebab, dalam kehidupan nyata, saat itu belum ada burung hantu yang mampu mengantar surat.
Namun kini semuanya berubah. Burung hantu benar-benar dapat menjalankan peran tersebut dengan baik. Para pelatih di Kirkleatham Owl Centre (KOC) tampaknya terinspirasi oleh kepintaran Hedwig. Mereka terus memberikan pelatihan kepada satwa noktural itu, agar dapat menyampaikan pesan majikannya.
Burung hantu memamerkan keahliannya membawa surat di ruang kerja Amy Smith dan rekannya di KOC.
Burung hantu memamerkan keahliannya membawa surat di ruang kerja Amy Smith.
Seperti diberitakan Mail Online, Minggu waktu setempat atau Senin (1/4) WIB), burung hantu mulai dimanfaatkan sebagai tukang pos sejak KOC melakukan pengurangan anggaran dan staf di pusat pelatihan tersebut. Akibatnya, banyak surat yang tidak terkirim dan menumpuk di atas meja.
Amy Smith, salah seorang pelatih burung hantu di KOC, kemudian mulai memikirkan bagaimana jika burung-burung tersebut dilatih agar mampu membawa atau mengantar surat. Ketika ide ini disampaikan kepada teman-teman sesama pelatih, tanggapannya dingin-dingin saja.
Gadis berusia 19 tahun itu tidak berputus asa, bahkan akhirnya bisa meyakinkan beberapa teman sejawatnya. “Burung hantu memiliki bakat bawaan untuk pekerjaan seperti mengantar surat. Sebab, bagi mereka, mengangkut surat tidak berbeda dari membawa mangsa hasil buruannya,” kata Amy.
Rencana Amy pun disepakati institusinya. Dari 45 ekor burung hantu yang ada di KOC, delapan ekor dipilih sebagai “siswa angkatan pertama”. Proyek pelatihan yang dinamakan Roy-owl Mail itu pun dimulai awal pekan lalu.
“Kami hanya perlu melatih mereka mengenai bagaimana cara mengambil surat dan di mana lokasi tujuannya. Burung-burung lalu dilatih mengenali enam warna primer pada nampan berbeda. Setiap warna mewakili surat berkode A, B, C, D, E, dan F,” jelas Amy.
Warna nampan merupakan petunjuk bagi burung hantu untuk mengambil surat yang ada. Jika sudah terambil, burung akan mengantarnya ke lokasi yang memiliki nampan berwarna sama. Burung hantu bisa mengantar surat dalam radius 3 km2.
Di belakang burung hantu ada enam nampan berkode A-F dengan warna berbeda.
Di belakang burung hantu ada enam nampan berkode A-F dengan warna berbeda.
Mencengkeram tali pengikat surat, untuk dibawa ke lokasi tujuan.
Mencengkeram tali pengikat surat, untuk dibawa ke lokasi tujuan.
Mejeng dulu sebelum menjalankan tugas.
Mejeng dulu sebelum menjalankan tugas.
Mungkin saat ini kemampuan burung hantu baru mencapai radius pendek. Tetapi, boleh jadi, kelak bisa mencapai radius yang lebih luas.
Andai “Harry Potter and Deathly Hallows bukan merupakan sekuel terakhir, atau Rowling mau meralat ucapannya sehingga mau membuat satu serial lagi, pasti salah satu dari delapan ekor burung hantu di KOC bakal dijadikan aktor pemeran Hedwig.
Semoga menginspirasi para pelatih burung hantu di pedesaan, juga para pemilik burung hantu untuk kelangenan di rumah.
Burung hantu tak lagi menjadi mitos yang menyeramkan, burung berbadan bongsor dan cenderung diam ini mulai banyak dipelihara oleh penggemarnya. Gaya yang tenang dengan tampang menggemaskan menjadi alasan beberapa orang untuk memelihara si owl ini.
Burung hantu termasuk cerdas dan bisa dilatih, selain itu bulunya yang lembut membuat penggemarnya suka mengelus si owl.
1. Burung hantu adalah salah satu hewan paling setia karena hanya 1 kali kawin.
2. Burung Hantu ditemukan di semua benua kecuali Antartika.
3. Burung hantu betina lebih berat dan lebih besar dibandingkan dengan jantan dari jenis mereka.
4. Kebanyakan dapat memutarkan kepalanya tiga per empat lingkaran tanpa harus menggerakkan badannya.
5. Matanya tidak bergerak ketika melihat meskipun memiliki penglihatan binokuler seperti manusia.
6. Tidak dapat berkedip dan melirik ketika melihat mangsa. melainkan menggerakkan lehernya (kepala).
7. Mempunyai 3 kelopak mata : 1 untuk mengejapkan bila ada gangguan, 1 untuk tidur dan 1 untuk membersihkan mata.
8. Wajah mereka pipih seperti cakram dan berbulu, hal itu berguna untuk mengumpulkan dan memfokuskan gelombang bunyi sehingga mangsa tidak dapat melarikan diri.
9. Beberapa burung hantu memiliki ukuran tinggi daun telinga yang berbeda.
10. Aktif dimalam hari (nokturnal), kecuali beberapa jenis burung hantu yang seputih salju seperti hedwig burung hantu milik harry potter yang akif di siang hari.
11. Bulunya dirancang khusus untuk meredam bunyi agar dapat memfokuskan mangsa.
12. Burung hantu adalah pemangsa dan sangat membantu manusia dalam membasmi hama pengerat seperti tikus.
13. Hanya burung hantu jantan yang berwarna putih sempurna seperti Hedwig. Walau karakter hedwig adalah betina, kenyataannya ia burung hantu jantan.
14. Di Yunani kuno burung hantu adalah perlambang kebijaksanaan.
Pada postingan berikut ini saya ingin memberitahu bagaimana cara melatih burung hantu agar lebih akrab dengan kita. Kalau memelihara burung hantu hanya sekadar ikut-ikutan, sehingga hanya ditaruh dalam kandang lalu diberi pakan setiap hari tanpa pernah berinteraksi dan dilatih, lebih baik dilepas ke alam liar. Sebab kita tidak akan mendapat manfaat apapun dari pemeliharaan burung hantu.
images (8)
Dalam perawatannya, burung hantu sebaiknya tidak dipelihara dalam sangkar burung yang kecil. Kalaupun dipelihara dalam sangkar, dibutuhkan sangkar yang cukup bagi burung hantu untuk membentangkan kedua sayapnya.
Tetapi lebih baik lagi jika burung hantu diletakkan dalam tenggeran khusus yang bisa dibuat sendiri. Tenggeran ini mirip dengan tenggeran kakatua atau nuri, meski bahan, bentuk, dan ukurannya yang berbeda.
Tenggeran burung hantu biasa disebut perch. Istilah ini sebenarnya berlaku untuk semua burung tipe petengger. Selain itu, ada beberapa istilah internasional yang biasa digunakan untuk burung hantu maupun burung pemangsa (birds of prey / BOP) lainnya, misalnya :
  • FOF : Feed on Fist (memberi makan di atas tangan)
  • JTTF : Jump to the Fist (melatih burung  lompat ke tangan)
  • FTFF : Fly to the fist (melatih burung terbang ke tangan).
  • FF : Free flight (melatih burung terbang bebas)
  • Batting (burung menjauh / terbang / loncat ketika didekati)
JENIS TENGGERAN / PEARCH YANG BISA DIGUNAKAN
Beberapa jenis tenggeran / perch untuk burung hantu.
Dalam pelatihan burung hantu juga dikenal dengan beberapa peralatan khusus yang digunakan, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :
PERLENGKAPAN YANG DIPERLUKAN DALAM MELATIH OWL
Perlengkapan yang diperlukan dalam melatih burung hantu.
  • Anklet: tali yang terbuat dari kulit untuk mengikat kaki burung hantu, semacam gelang untuk kakinya.
  • Swivel: Perangkat dari logam yang memiliki poros berputar, yang memungkinan tali yang diikat pada kakinya tidak terbelit.
  • Jess: Tali pendek dari kulit yang bisa dihubungkan dengan anklet.
  • Perch : Tempat tangkringan / tenggeran untuk burung hantu.
  • Leash : Tali kulit setelah Swivel yang digunakan untuk mengikat burung saat berada di tangkringan.
  • Lure : Perlengkapan berbentuk seperti burung atau kelinci yang digunakan untuk melatihnya berburu.
Oh ya, ada satu lagi peranti penting, yaitu glove, atau sarung tangan khusus untuk menangani burung hantu, agar tidak terluka karena kuku-kukunya sangat tajam.
Berdasarkan umurnya, burung hantu bisa dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :
  • Chick : Anakan burung yang masih memiliki bulu seperti kapas.
  • Brancher : Burung hantu muda yang sudah berbulu lengkap, tetapi belum mampu terbang.
  • Juvenile : Burung hantu muda yang sudah mampu berburu sendiri.
  • Mature : Burung hantu yang sudah berusia tua, biasanya sudah agak susah untuk dilatih.
Beberapa metode pelatihan burung hantu
Melatih burung hantu berbeda dari melatih burung pemangsa lainnya seperti elang dan falcon, sebab pelatihan hanya bisa dilakukan pada pagi dan sore hari saja, tidak bisa dilakukan siang hari.
Sebelum melatih, pastikan burung hantunya sudah jinak agar tidak merepotkan di kemudian hari. Proses penjinakan bisa dilakukan dengan meletakjan burung hantu dan tenggerannya di tempat ramai, seperti di ruang keluarga, ruang
televisi, di kamar kita, atau bahkan di samping tempat tidur.
Ada beberapa tahapan dalam melatih burung hantu, dan biasanya cara yang digunakan sesuai dengan urutan pelatihan agar burung cepat menerima materi pelatihan. Berikut ini beberapa metode pelatihan yang bisa diberikan :
1. Metode FOF
Setelah burung dirasa dekat dengan kita ( tidak takut lagi ), proses berikutnya adalah melatih burung hantu nangkring (bertengger ) di tangan kita. Untuk itu, diperlukan sarung tangan khusus (glove) agar tangan Anda tidak sakit karena kukunya yang panjang.
Sambil melatihnya bertengger, Anda bisa meletakkan makanan di tangan dan biarkan burung hantu memakannya hingga puas. Tujuannya adalah membuat burung hantu merasa nyaman di tangan. Proses ini dikenal dengan sebutan FOF atau feed on fist.
Video burung yang dilatih makan di atas tangan manusia.

2. Metode JTTF
PELATIHAN JTFF
PELATIHAN JTFF
Setelah burung akrab dengan tangan manusia, kini saatnya membiasakan dia   untuk terbang / lompat ke tangan. Caranya, letakkan burung hantu dengan jarak yang bertahap. Misalnya setengah meter, kemudian menyuruhnya untuk melompat ke tangan. Begitu seterusnya.
Jika sudah mahir, jarak bisa diperpanjang menjadi 1 meter. Dalam tahapan ini, kita harus memberikan aba-aba atau perintah baik dengan peluit atau melalui kata-kata, agar burung mengerti bahwa perintah itu adalah untuk bertengger di tangan atau glove. Jangan lupa, setiap kali burung berhasil melompat ke tangan kita, berikan makanan sebagai hadiahnya.
Metode ini bisa dikembangkan lagi, misalnya dengan cara menaruh burung di bawah lalu menyuruhnya melompat ke tangan secara vertikal. Dalam hal ini, pemilik harus berada lebih tinggi dari burung tersebut. Metode ini berguna untuk melatih otot burung bagian atas burung hantu.
3. Metode FTTF
PELATIHAN FTTF
PELATIHAN FTTF
Metode ini kelanjutan dari metode JTTF, di mana jarak yang digunakan lebih jauh, sehingga burung bukan lagi melompat tetapi terbang menghampiri Anda. Biasanya jarak yang digunakan diatur secara bertahap, mulai dari 2 meter hingga beberapa meter. Jangan lupa, setiap burung mau bertengger di tangan Anda, berikan reward berupa makanan.
Dengan pelatihan yang rutin setiap pagi dan sore hari, burung hantu akan cepat mengerti dan mudah dipanggil, baik melalui peluit atau kata-kata atau isyarat lainnya.
Itulah pelatihan dasar yang akan membentuk ikatan antara burung hantu dan pemiliknya. Jika sudah tercipta hubungan batin seperti itu, burung bisa diberikan pelatihan FF atau terbang bebas, di mana dia dibiarkan terbang bebas, lalu akan kembali kepada Anda begitu Anda mengeluarkan isyarat tangan atau memanggilnya dengan peluit atau kata-kata, sebagaimana yang sering Anda lakukan dalam pelatihan.
Untuk pelatihan ini, burung harus benar-benar sudah mengerti dan sudah menganggap Anda sebagai partner, sehingga kemungkinan burung terbang meninggalkan majikannya tidak akan terjadi. Sebab pada tahap ini, burung tidak lagi diperlengkapi dengan tali dan alat apapun yang mengikatnya, alias tidak menggunakan pengamanan.
LATIHAN TERBANG BEBAS
Latihan terbang bebas atau FF
Semoga bermanfaat