Perawatan Burung Hantu (OWL)

on Selasa, 25 Februari 2014

barn_owl_3tfkPerawatan burung hantu ini sangat berbeda dari perawatan burung kicauan yang aktif pada siang hari dan beristirahat pada malam harinya. Faktor utama dalam perawatan burung adalah pakan hariannya, yang sangat tergantung dari kebiasaan, jenis pakan, dan habitat burung tersebut. Tetapi dari semua jenis burung hantu yang ada di Indonesia rata-rata pemakan serangga kecil. Jadi, dalam hal ini pemberian jangkrik bisa diterapkan.
Untuk burung hantu jenis celepuk, perawatannya lebih mudah karena bisa diberi pakan jangkrik dewasa dengan porsi 10-15 ekor yang diberikan tiap pagi dan malam harinya. Selain jangkrik, burung hantu ini juga bisa diberikan pakan ikan kecil (misalnya anak ikan mas), anak ayam, puyuh,  tikus putih, dan juga burung emprit yang banyak dijual khusus untuk pakan burung pemangsa dan reptil. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya burung hantu jangan diberi ikan lele atau daging ayam mentah dari pasar.
Untuk anakan burung hantu, atau umurnya belum mencapai 6 bulan, pakan bisa berupa jangkrik saja dan sebaiknya pakan ini tidak disodorkan langsung ke paruhnya. Cukup diletakkan di tangan Anda, dan biarkan burung mengambil sendiri makanannya. Hal ini untuk mencegah agar burung hantu tidak manja dan akhirnya malas makan kalau tidak diloloh.
Setelah burung hantu berusia 7 – 8 bulan, pakan yang diberikan bisa diganti atau ditambah dengan burung kecil seperti emprit dan tikus putih.
Burung hantu tidak menyukai tempat yang panas. Jangan membiarkan anakan burung hantu di tempat panas. Jika melihat burung kepanasan, segera pindahkan ke lokasi yang teduh, misalnya di dalam rumah, di bawah pohon rindang, atau di beranda rumah. Sebaliknya, lingkungan kandang juga jangan terlalu dingin.
The Northern Pygmy OwlSelama merawat, jangan sungkan-sungkan Anda mengajaknya bicara, sekedar menghilangkan rasa bosan dan kesepian dari burung hantu tersebut, sekaligus menumbuhkan kepercayaan dan membangun hubungan antara burung hantu dan pemiliknya.
Burung hantu yang mengalami kebosanan cenderung mudah mengalami stress. Burung hantu jika stres sering menolak makanan yang bisa berakibat pada kematian.
Pada malam hari, burung hantu bisa disimpan dalam ruangan yang gelap tanpa cahaya lampu sedikitpun.
Hal terpenting dalam perawatan burung hantu adalah membangun kepercayaan burung hantu terhadap pemiliknya, dan bagaimana menciptakan hubungan emosional antara burung hantu dan pemiliknya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan selalu berinteraksi dan memberi perhatian ekstra. Sebab burung hantu bukan sekadar piaraan, tetapi juga partner Anda.
BURUNG HANTU ADALAH PARTNER BUKAN HEWAN PELIHARAAN
Bagi Harry Potter dan Master Limbad, burung hantu adalah partner.
Semoga bermanfaat :D

0 komentar:

Posting Komentar